Polandia dan Ukraina, SunduL.com – Pelatih tim nasional Spanyol, Vicente Del Bosque mengungkapkan pendapatnya mengenai keberhasilan Spanyol untuk mengukir sejarah dalam perhelatan Euro. Mereka tercatat sebagai satu satunya tim di benua Eropa yang berhasil memenangkan gelar juara Euro sebanyak dua kali secara berturut – turut.
Spanyol berhasil menyegel gelar juara Euro 2012 setelah menggilas Italia di Final, tidak tanggung – tanggung skuad asuhan Cesare Prandelli dibuat tak berdaya dan harus mengakui kedigdayaan Spanyol dengan skor 4 – 0. Selain mencetak rekor sebagai tim yang berhasil menjuarai gelar juara Euro dua kali berturut – turut, La Furia Roja pun berhasil mencatatkan rekor sebagai satu – satunya tim yang dapat tampil dalam final Euro sebanyak tiga kali berturut – turut.
Mengenai keberhasilan timnya ini, Del Bosque pun mengungkapkan kegembiraannya. Mantan pelatih Real Madrid ini mengungkapkan jika catatan yang dibuat oleh Spanyol dini hari tadi merupakan sebuah pencapaian yang akan selalu diingat sepanjang masa. Ia juga menegaskan jika Italia merupakan lawan yang sangat kuat meski tidak berhasil mencetak gol dalam laga pamungkas dini hari tadi.
“Kami menguasai bola dan berhasil bermain dengan menekan, yang terpenting adalah kesuksesan Spanyol ini adalah sebuah sejarah yang akan terus dikenang.” ungka Bosque dalam jumpa pers.
“Kita sekarang sedang berada dalam generasi emas Spanyol. Mereka semua tahu cara untuk bermain karena mereka berasal dari negara yang mengajarkan bagaimana mereka harus bermain sepakbola.” lanjutnya.
“Kami telah menyelesaikan tugas kami dengan sangat baik. Kami telah menciptakan sejarah yang sebelumnya merupakan sesuatu yang mustahil bagi kami. Ini adalah era terbaik bagi persepakbolaan Spanyol.”
Berkaca dari pertandingan melawan Italia, Bosque tidak ingin mencela lawannya di final tersebut. Ia menilai kekalahan Italia lebih disebabkan karena faktor ketidak beruntungan.
“Ya, kekalahan bisa saja terjadi kepada siapa saja. Italia bermain sangat baik di turnamen ini, dan mereka mendapatkan ketidakberuntungan dengan cederanya beberapa pemain mereka termasuk cedera yang menimpa Thiago Motta, saat ia cedera maka disaat itulah Italia telah berakhir.” pungkas sang pelatih bertubuh tambun ini.
22.29
Unknown
